21 September 2008

Menakar Komitmen Calon Presiden Mendatang

9/21/2008 by MEKARWANGI ·
Label: ,
Aroma pesta demokrasi yang akan digelar tahun 2009 sudah mulai tercium. Kesibukan kelompok yang berkepentinganpun sudah semakin meningkat. Mulai partai politik yang sudah sibuk melakukan berbagai kegiatan untuk tampil dalam hajatan yang diselenggarakan 5 tahun sekali. Para calon anggota legislatif sudah banyak berbenah untuk kesuksesan partai masing-masing termasuk dirinya yang ingin berkantor di gedung wakil rakyat.

Kesibukan serupa juga dialami orang perorangan yang ingin menjadi orang nomor satu di negeri ini. Berbagai kampanye dilakukan baik terang-terangan maupun terselubung. Berbagai media pun digunakan untuk tujuan itu. Media televisi menjadi pilihan dalam menyampaikan visi para calon pemimpin negeri ini. Para kandidat banyak mengobral harapan kepada bangsa Indonesia untuk keluar dari keterpurukan dalam berbagai aspek kehidupan terutama keterpurukan ekonomi. Sesungguhnya para kandidat menyadari ini yang menjadi kebutuhan yang mendesak bagi rakyat yang akan dipimpinnya kelak. Kata kemiskinan dan kesejahteraan bangsa menjadi jargon dalam kampanye mereka.

Berbagai kelompok masyarakatpun disasar. Kelompok petani, nelayan, pedagang tradisional, dan lain sebagainya. Yang belum kelihatan dari para kandidat adalah kepedulian kepada kelompok bangsa yang menjadi buruh migran yang tersebar di berbagai negara. Sesungguhnya mereka tidak kalah menderitanya dibandingkan dengan kelompok masyarakat yang ada di Indonesia. Kalau para calon pemimpin bersedia untuk jujur, sesungguhnya para buruh migranlah yang selama ini telah dan terus memberikan andil sangat besar bagi tegaknya Indonesia dari keterpurukan ekonomi yang akut.

Harapan buruh migran dan juga anggota keluarganya bukan pada ketersediaan ruang di hati para kandidat pemimpin agar menunjukan kepeduliannya hanya sebatas lips service semata. Wujud kongkrit dari kinerja para pemimpin untuk mengatasi masalah penganguran atau langkanya lapangan kerja bagi rakyatnya . Karena persoalan inilah yang menjadi pendorong utama rakyat Indoensia terpaksa meninggalkan keluarganya untuk mencari kehidupan yang layak di negara lain. Mencari kehidupan yang layak memang dijamin alias tidak dilarang dalam Undang-undang Dasar 1945. Namun demikian, undang-undang itu belum sepenuhnya dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan hidup yang layak bagi sebagian besar masyarakat pedesaan. Inilah yang akan menjadi tantangan berat bagi pemimpin mendatang. Siapapun yang menjadi presiden Indonesia periode mendatang pekerjaan besar sudah siap menunggu.

Isu-isu buruh migran yang belakangan masih menyimpan beragam kisah duka sudah bukan saatnya lagi dijadikan sekedar isu politik kelompok yang berkepentingan. Yang mendesak dilakukan adalah mengatasi masalah yang dihadapi buruh migran. Amanah ini harus dipikul oleh siapapun yang menjadi pemimpin mendatang dan tentu saja harus dibarengi partisipasi seluruh komponen bangsa untuk ikut ambil bagian dalam melaksanakan amanah tersebut.Semoga berhasil. (cardi syaukani)

0 komentar:

ANGGOTA MEKARWANGI:
MEKARWANGI MEMBERS:









Kesan & Pesan


ShoutMix chat widget