09 Mei 2006

Jenazah Sulastri Tertahan Sembilan Bulan di Arab Saudi

Malang -- Sulastri (37), tenaga kerja Indonesia yang meninggal di Riyadh, jenazahnya tertahan selama sembilan bulan di Arab Saudi. Dina Nuriyati, Ketua Dewan Pertimbangan Serikat Buruh Migran Indonesia, yang dihubungi, Senin (8/5), menjelaskan, pihak keluarga menuntut pemulangan jenazah dan pemenuhan segala hak almarhumah berupa gaji dan asuransi.

"Sulastri sejak berangkat tujuh tahun lalu tidak pernah menghubungi keluarga dan mengirim uang. Pihak keluarga ingin tahu penyebab kematian yang baru dilaporkan Desember tahun lalu. Padahal yang bersangkutan meninggal 26 Agustus 2005," kata Dina.

Sulastri, janda beranak dua, sebelum berangkat ke Arab Saudi bermukim di Desa Balearjo RT 6 RW01, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Anak-anak Sulastri diasuh oleh neneknya dan hidup miskin di desa. Saat ini mereka didampingi oleh Paguyuban Jinggo Putri di Malang.

Menurut Dina, pihak keluarga hanya menerima uang duka Rp 2 juta dari PJTKI, PT BJDP, di Jakarta. Namun, tidak ada kepastian tentang pemulangan jenazah, gaji, dan asuransi Sulastri.

Sesalkan Deplu

Dina menambahkan, pihaknya menyesalkan Departemen Luar Negeri (Deplu) yang meminta keluarga merelakan jenazah Sulastri dimakamkan di Arab Saudi.

"Sesuai undang-undang pihak keluarga berhak meminta pemulangan jenazah. Kepala desa dan camat setempat sangat membantu usaha pengurusan. Tetapi justru Departemen Luar Negeri malah berusaha menutupi kematian Sulastri yang diduga tidak wajar. Ini preseden buruk," kata Dina.

Dalam surat yang diterima Dina hanya dijelaskan bahwa Sulastri meninggal setelah dua puluh hari digigit serangga. (ONG)

Sumber : Kompas
ANGGOTA MEKARWANGI:
MEKARWANGI MEMBERS:









Kesan & Pesan


ShoutMix chat widget