23 Juni 2008

TKI Adipala Meninggal di Taiwan

CILACAP-- Jenazah Sukarmi (24), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Wlahar, Kecamatan Adipala, Cilacap yang meninggal di rumah majikannya Shen Qin Yong, warga Ru Yi Street No 17 Lane 19, Xindian City, Taiwan, dibawa pulang.

Jenazahnya tiba di rumah duka, Sabtu lalu pukul 22.20. Kedatangannya disambut tangis keluarganya. Kedua orang tua korban, Rusdi dan Rasikem, tak mampu menahan duka atas kematian anak perempuannya itu.

Keduanya terus menitikkan air mata di samping jenazah. Tetangga sekitar berdatangan untuk menyampaikan ucapan bela sungkawa. Kemarin, jenazah Sukarmi dimakamkan di tempat pemakaman umum desa.

Data yang diperoleh Suara Merdeka menyebutkan berangkat ke Taiwan sekitar bulan Januari 2008 melalui sebuah PJTKI di Cilacap.

Korban bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Taiwan. Sukarmi dikabarkan meninggal dunia pada 19 Mei 2008 sementara kabar baru diterima keluarga sekitar tanggal 23 Mei 2008. Belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian korban. Kabarnya dia ditemukan tergeletak di kamarnya dan kemudian dibawa ke rumah sakit kemudian tidak tertolong.

Rasikem menyatakan, sejak berangkat sampai meninggal anaknya belum pernah berkirim kabar kepada keluarga secara langsung. Itu karena pesawat selulernya selalu dipegang majikannya.

’’Meski begitu dia sempat menelepon kakaknya yang bekerja di Malaysia dengan pinjam hp temannya,’’ kata Rasikem.

Diurus Perusahaan

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap Dra Hj Yayah Sobriah MM melalui Kasi Bimbingan dan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri, Sutiknyo SH, mengatakan kepulangan jenazah Sukarmi diurus oleh perusahaan yang memberangkatkan.

Ketua Paguyuban Peduli Buruh Migran Indonesia (PPBMI) Kecamatan Adipala, Agus Widodo, mengatakan, kepulangan jenazah sesuai dengan rencana.
’’Direncanakan jenazah tiba di Desa Wlahar Sabtu pukul 22.00-23.00. Ternyata pukul 22.20 mobil yang membawa jenazah korban sudah sampai di rumah duka.’’(ag,G21-27,55)


Sumber: Suara Merdeka

TKW Meninggal di Luar Negeri

Cilacap -- SATU lagi tenaga kerja wanita (TKW) asal Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) yang meninggal di luar negeri. Kali ini adalah Sukarmi, 24, asal Desa Wlahar, Kecamatan Adipala, yang tewas di Taiwan. Sebelumnya dalam bulan ini, sudah dua TKW asal Cilacap yang meninggal di Malaysia dan Hong Kong.
Setelah datang pada Sabtu (21/6) tengah malam, jenazah Sukarmi dimakamkan di tempat permakaman umum (TPU) Desa Wlahar kemarin. Kedatangan dan penguburan jenazah Sukarmi diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat termasuk orang tuanya, Rusdi dan Rasikem.

Sukarmi berangkat ke Taiwan sekitar Januari 2008 melalui PT Suma Jaya Perwakilan Cilacap. Keluarganya baru mengetahui kematian Sukarmi pada 23 Mei lalu, setelah dikabarkan meninggal pada 19 Mei. Menurut informasi yang diterima keluarga, Sukarmi meninggal setelah tergeletak pingsan di rumah majikannya. Meski sudah dibawa ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.

"Berdasarkan informasi tertulis yang diterima dari RS, Sukarmi meninggal karena sakit paru-paru atau pernapasan," ungkap Ketua Paguyuban Peduli Buruh Migran Indonesia (PPBMI) Desa Wlahar Agus Widodo. (LD/M-3)

Sumber: Media Indonesia

16 Juni 2008

Dialog Kepala BNP2TKI dengan Komunitas BMI Cilacap

Paguyuban Peduli Buruh Migran Migran [PPBMI] Wlahar bekerja sama dengan Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyelenggarakan dialog antara Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat dengan komunitas buruh migran Cilacap Minggu Malam, 15 Juni 2008 di Aula Kantor Kepala Desa Wlahar, Kec. Adipala Kab. Cilacap. Dalam kesempatan tersebut hadir Kadisnaker Kab. Cilacap,pejabat Tripika Kecamatan Adipala serta Kamisun, Kepala Desa Wlahar selaku tuan rumah. Selain rombongan pejabat dari pusat ikut juga pejabat BNP3TKI Propinsi Yogyakarta dan Semarang.

Acara dialog diselenggarakan mengingat Kab. Cilacap sebagai daerah kantong buruh migran tidak luput dari berbagai persoalan. Hal tersebut mengundang keprihatinan PPBMI Wlahar untuk melakukan berbagai langkah preventif agar buruh migran yang bermasalah dapat diatasi atau setidaknya dapat diminimalisir pada anggka yang terendah. Demikian munurut Agus Widodo ketua penyelenggara dialog.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Kab. Cilacap berjanji akan merespon kasus-kasus yang diadukan kepadanya serta berpesan agar kasus yang bisa ditangani di daerah tidak perlu langsung ke Jakarta. Komitmen itu disembut positif oleh sekitar 200 peserta dialog yang selama ini Dinas dianggap belum maksimal kepeduliannya terhadap buruh migran bermasalah.

Pada sesi tanya-jawab, Muyas Sarah dari KPI Cilacap selaku moderator hanpir kewalahan mengatur jalannya sisi ini mengingat banyaknya peserta yang ingin diberi kesempatan untuk bertanya atau sekedar menyampaikan unek-uneknya yang selama ini terpendam. Namun demikian karena keterbatasan waktu moderator harus mengakhir acara dialog. Sebagian peserta kecewa karena kesempatan untuk bertanya urung dilakukan karena keterbatasan waktu.

ANGGOTA MEKARWANGI:
MEKARWANGI MEMBERS:









Kesan & Pesan


ShoutMix chat widget